Wahyu Hidayat Cawali Paslon WALI nomor satu dapat dukungan dari masyarakat NTT yang ber KTP kota Malang |
Malangdata.com. Sosok Wahyu Hidayat tampaknya memang dicintai warga Malang, tidak hanya oleh warga asli Kota Malang, tetapi juga oleh para pendatang. Dukungan dari warga dan tokoh Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kota Malang diperlihatkan dalam acara di Momoz Cafe, Selasa malam (12/11).
Wahyu mendapat dukungan langsung dari para tokoh dan pemuda NTT. Dalam silaturahmi tersebut, Wahyu menerima sejumlah pertanyaan penting yang perlu diselesaikan, mulai dari masalah infrastruktur hingga jaminan pendidikan dan kesehatan bagi para perantau di Kota Malang.
Mantan Pj Wali Kota Malang itu mengaku memiliki kedekatan khusus dengan NTT. Selain beberapa kali singgah ke sana, banyak mahasiswa yang ia ajar berasal dari Indonesia Timur, termasuk NTT.
"Sejujurnya, kami yang sudah lama tinggal di Kota Malang telah mengikuti dan membaca profil Pak Wahyu sejak menjadi Pj," ujar Marlon, salah satu tokoh NTT.
Marlon bersama forum pemuda dan tokoh NTT berharap Wahyu dan Ali dapat memimpin Kota Malang. Mereka menilai Wahyu adalah sosok yang tepat dengan pengalaman dan relasi yang dimiliki oleh pasangan WALI.
Dalam acara tersebut, tokoh NTT menitipkan beberapa pesan dan harapan kepada Wahyu, mengingat Kota Malang menjadi tujuan bagi mahasiswa dari Indonesia Timur. Beberapa harapan tersebut antara lain kemudahan mencari rumah kos, pembangunan asrama, dan jaminan kematian. "Jika ada anak NTT yang meninggal di perantauan, biaya untuk mengirim jenazah bisa mencapai Rp17 juta," tambah Marlon.
Angka tersebut cukup tinggi bagi keluarga, dan belum ada tanggapan atau bantuan dari kampus yang bersangkutan. Bantuan dari Pemerintah Kota Malang diharapkan dapat meringankan beban tersebut.
Wahyu Hidayat menanggapi bahwa ia akan melakukan berbagai upaya agar para perantau di Kota Malang mendapat jaminan yang lebih baik. "Kami memiliki dana santunan kematian di Pemkot, namun intinya kami akan mengecek kembali kerja sama dengan kampus-kampus terkait," ujarnya.
Terkait asrama, Wahyu mengakui bahwa hal tersebut tidak bisa dipenuhi secara langsung. Namun, ia dapat menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi atau daerah terkait untuk proses lebih lanjut. "Untuk masalah mencari rumah kos, jika saya diberi amanah, nanti hal ini akan kami bahas lebih lanjut di tingkat kelurahan," pungkasnya.
Penulis : Doddy Rizky
Editor : Julio Kamaraderry
Sumber :
Copyright @malangdata.com
Editor : Julio Kamaraderry
Sumber :
Copyright @malangdata.com