Malangdata.com - Terkait penyebab turunnya partisipasi masyarakat Kota Malang, Toyib menegaskan bahwa hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti jumlah kontestan dalam pilkada yang tidak sebanyak kontestan saat pemilihan legislatif.
“Kalau saat pelaksanaan pemilihan legislatif kemarin kan ada yang DPRD kota/kabupaten, DPRD Provinsi, dan masih ditambah dengan DPR RI. Jumlahnya sudah berapa itu? Sementara, Pilkada ini kan banyak ruang-ruang kosong yang sifat konstituennya juga sangat terbatas,” pungkas Toyib.
Rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat kota berjalan lancar. |
Di sela-sela pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Kota hari ini, M. Toyib menegaskan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kota Malang untuk menggunakan hak pilihnya saat Pilkada 2024 ini ada di kisaran angka 64 persen. Jumlah tersebut masih berada di bawah target partisipasi nasional yang mencapai 68 persen.
“Jadi, tingkat partisipasi masyarakat Kota Malang di kisaran angka 64 persen ternyata jauh lebih sedikit dibandingkan saat Pemilu atau Pileg bulan Februari 2024 lalu. Sementara tingkat partisipasi nasional ada di angka 68 persen. Tapi coba dikomparasikan dengan tingkat partisipasi wilayah-wilayah lainnya,” beber Toyib.
Toyib juga menambahkan bahwa pihaknya awalnya menargetkan partisipasi masyarakat Kota Malang bisa mencapai 83 persen, seperti halnya saat pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden bulan Februari 2024 lalu.
Ya/jul
Editor : Julio Kamaraderry
Sumber :
Copyright @malangdata.com